Sejarah Berdirinya NAAT: Merajut Kembali Keturunan Wali Songo

Sejarah berdirinya NAAT bermula dari keprihatinan mendalam terhadap terputusnya silsilah keturunan Wali Songo di Indonesia. Organisasi yang memiliki nama lengkap Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah ini hadir sebagai solusi untuk mendokumentasikan dan menyatukan kembali para keturunan penyebar Islam di Nusantara yang selama ini tercerai-berai.

Latar Belakang Sejarah Berdirinya NAAT

Sebelum NAAT terbentuk, pencatatan silsilah keturunan Wali Songo hanya organisasi lakukan secara parsial oleh individu-individu tertentu. Akibatnya, banyak keturunan Wali Songo yang tidak mengetahui akar keluarga mereka. Selain itu, hubungan kekerabatan antar keturunan juga mengalami pemutusan karena minimnya dokumentasi yang komprehensif.

Melihat kondisi tersebut, para tokoh dan keturunan Wali Songo kemudian berinisiatif mendirikan sebuah lembaga resmi. Mereka menyadari bahwa warisan spiritual dan genealogi Wali Songo merupakan aset berharga yang harus organisasi lestarikan untuk generasi mendatang.

Momentum Deklarasi NAAT

NAAT resmi berdiri dan organisasi deklarasikan pada tanggal 5 Januari 2020. Adapun lokasi yang para pendiri pilih untuk deklarasi ini sangat simbolis, yakni di halaman belakang Pesarean Syaikhona Kholil di Desa Martajesah, Bangkalan, Madura.

Pemilihan tempat ini bukanlah kebetulan. Pasalnya, Syaikhona Kholil sendiri merupakan keturunan langsung dari Wali Songo. Dengan demikian, lokasi tersebut menjadi saksi historis yang menghubungkan masa lalu dengan upaya pelestarian di masa kini.

Visi dan Misi Sejarah Berdirinya NAAT

Organisasi ini mengembangkan visi mulia untuk menyatukan dan menyambung kembali keluarga besar dhuriyyah Walisongo yang selama ini terputus. Oleh karena itu, NAAT menetapkan misi untuk mencatat nasab Wali Songo secara kolektif dan menyeluruh.

Lebih lanjut, NAAT juga memasukkan pencatatan dari jalur laki-laki maupun perempuan dalam sistemnya. Hal ini penting karena selama ini banyak jalur keturunan perempuan yang terabaikan dalam dokumentasi silsilah tradisional. Dengan pendekatan inklusif ini, organisasi berharap dapat menjangkau lebih banyak keturunan Wali Songo.

Legalitas dan Pengakuan Resmi

Tidak hanya sekadar organisasi informal, NAAT juga mendapatkan pengakuan hukum dari negara. Pemerintah telah mendaftarkan organisasi ini secara resmi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Konsekuensinya, NAAT memiliki landasan hukum yang kuat untuk menjalankan program-programnya.

Status berbadan hukum ini memberikan legitimasi kepada NAAT dalam menjalankan tugas pendataan dan pelestarian silsilah. Selain itu, pengakuan resmi juga memudahkan organisasi dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Makna Nama NAAT

Nama Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah memiliki makna mendalam dalam bahasa Arab. Apabila organisasi terjemahkan ke bahasa Indonesia, nama tersebut berarti “Lembaga Pencatat Nasab Wali Sembilan” atau merujuk pada Wali Songo.

Penamaan ini mencerminkan fungsi utama organisasi secara jelas. Sementara itu, penggunaan bahasa Arab juga menunjukkan penghormatan terhadap warisan Islam yang Wali Songo bawa ke Nusantara.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun NAAT telah berdiri, organisasi ini masih menghadapi berbagai tantangan. Di antaranya adalah luasnya persebaran keturunan Wali Songo di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Namun demikian, semangat silaturahim dan kekeluargaan tetap organisasi jaga sebagai modal utama.

Ke depannya, NAAT berharap dapat mendata seluruh keturunan Wali Songo secara komprehensif. Pada akhirnya, organisasi ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pencatat silsilah, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat ikatan kekerabatan dan meneruskan nilai-nilai luhur yang Wali Songo wariskan.

Penutup

Sejarah berdirinya NAAT merupakan wujud kepedulian terhadap pelestarian warisan sejarah Islam di Indonesia. Melalui organisasi ini, para keturunan Wali Songo kini memiliki wadah resmi untuk menyambung kembali tali kekerabatan yang sempat terputus. Dengan demikian, warisan spiritual dan genealogi Wali Songo dapat organisasi teruskan kepada generasi-generasi mendatang dengan lebih terstruktur dan terdokumentasi dengan baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *